MERANCANG PEMENTASAN
A. Merancang Pementasan Teater
Seni teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang
secara sadar menggunakan tubuh sebagai unsur utama. Seni teater disebut juga
seni pertunjukan yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi, dan rupa yang
dijalin dalam sebuah cerita pergulatan tentang kehidupan manusia. Pada
pelaksanaannya seni teater selalu membutuhkan banyak orang. Teater dikenal
sebragai seni kolektif, satu dengan yang lain saling membutuhkan. Dalam
merancang pementasan teater ada beberapa kegiatan di antaranya sebagai berikut.
1. Membentuk Panitia
Pementasan teater supaya lebih terarah perlu dibentuk kepanitiaan yang akan bertanggung jawab pada bidang kerjanya masing-masing. Ketika kamu membentuk kepanitiaan yang harus diperhatikan adalah menyatukan hati dan kesadaran semua yang terlibat untuk tujuan yaitu membuat pementasan yang baik, berhasil, dan sukses. Pementasan harus terlaksana sebagai sebuah pertunjukan yang memberikan pembelajaran berharga bagi semua pendukung dan penonton. Kepanitiaan bekerja dengan baik sehingga berhasil mendatangkan banyak penonton yang bisa menghargai pementasan kita. Kesuksesan yang diraih memotivasi kita untuk mementaskan kembali pertunjukan yang baru dengan lebih baik lagi.
Jika panitia sudah terbentuk, disusun tugas, fungsi, dan
tanggung jawab setiap unit sehingga lebih mudah dalam melakukan organisasi
kerja. Panitia merupakan organisasi yang bertanggung jawab penuh terhadap
keberhasilan pelaksanaan pementasan teater. Setiap anggota panitia harus
mengetahui orang yang diberikan laporan jika ada permasalahan di lapangan.
Ketua panitia merupakan manajer di dalam organisasi
pementasan. Ketua bertanggung jawab terhadap keberhasilan pementasan. Anggota
panitia memiliki kewajiban untuk saling membantu dengan unit lain sehingga
beban kerja terbagi rata.
Setelah panitia sudah terbentuk, langkah selanjutnya adalah
membagi tugas masing-masing anggota panitia. Isilah tabel berikut ini dengan
bantuan bapak/ibu guru pembimbing.
2. Membuat Rancangan Pentas
Pembuatan rancangan pentas harus menyesuaikan dengan
kebutuhan dari naskah yang sedang digarap. Jika naskah menceritakan lingkungan
di hutan, maka rancangan setting atau latar belakang panggung dapat berupa
gambar hutan lengkap dengan pohon-pohon yang dibuat tiga dimensi. Perlengkapan
properti atau peralatan yang mendukung suasana di atas pentas perlu dibuat
seperti batu-batu, ranting, rumah kayu. Setting dan properti sebaiknya dibuat
dengan kreativitas dan memanfaatkan bahan-bahan bekas. Bahan-bahan bekas dapat
dibentuk menjadi benda yang mempunyai nilai keindahan.
Pengetahuan tentang tata teknik pentas diperlukan untuk
mengenal dan mengetahui cara kerja yang baik dalam merancang pementasan.
Pengenalan istilah tempat pemen-tasan untuk teater dan beberapa jenis arena
pentas bisa memberikan gambaran untuk lebih kreatif dalam merancang pementasan.
Panggung yang dimaksud bukan hanya berupa panggung teater yang sudah resmi dibangun dalam gedung pertunjukan. Kamu bisa menggunakan ruang kelas, aula sekolah, bahkan lapangan sekolah bisa dijadikan panggung tempat pertunjukan teater. Kreativitas dan pemahamanmu tentang tata pentas bisa terwujud. Berikut ini beberapa contoh panggung dan tempat pementasan yang dapat digunakan sebagai sumber inspirasi.
3. Melakukan Latihan
Proses latihan sangat diperlukan dalam merancang pementasan
teater. Tidak ada keberhasilan tanpa usaha dan kerja keras. Latihan teater
biasanya dipimpin oleh pelatih teater atau koordinator latihan. Latihan yang
mengarah pada pementasan biasanya dilakukan langsung oleh sutradara yang
ditunjuk untuk menangani pementasan.
Latihan Pantomim
Lakukanlah gerakan keseharian orang-orang sesuai tema tanpa
meng-gunakan suara alias berpantomim.
1. Orang-orang
yang bergegas mengejar angkutan bis.
2. Aktivitas
penjual dan pembeli di pasar.
3. Suasana
para binatang di hutan.
4. Menjelajah
ruang angkasa dengan pesawat. Kamu dapat mencari aktivitas yang lain.