Sabtu, 25 Juli 2020

SENI TEATER, MERANCANG PEMENTASAN

SUMBER : https://mmc.tirto.id/image/otf/974x548/2017/08/10/teaterkomawarisan-tirto-mico10_ratio-16x9.jpg

MERANCANG PEMENTASAN

A. Merancang Pementasan Teater

Seni teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuh sebagai unsur utama. Seni teater disebut juga seni pertunjukan yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi, dan rupa yang dijalin dalam sebuah cerita pergulatan tentang kehidupan manusia. Pada pelaksanaannya seni teater selalu membutuhkan banyak orang. Teater dikenal sebragai seni kolektif, satu dengan yang lain saling membutuhkan. Dalam merancang pementasan teater ada beberapa kegiatan di antaranya sebagai berikut.

 1. Membentuk Panitia

Pementasan teater supaya lebih terarah perlu dibentuk kepanitiaan yang akan bertanggung jawab pada bidang kerjanya masing-masing. Ketika kamu membentuk kepanitiaan yang harus diperhatikan adalah menyatukan hati dan kesadaran semua yang terlibat untuk tujuan yaitu membuat pementasan yang baik, berhasil, dan sukses. Pementasan harus terlaksana sebagai sebuah pertunjukan yang memberikan pembelajaran berharga bagi semua pendukung dan penonton. Kepanitiaan bekerja dengan baik sehingga berhasil mendatangkan banyak penonton yang bisa menghargai pementasan kita. Kesuksesan yang diraih memotivasi kita untuk mementaskan kembali pertunjukan yang baru dengan lebih baik lagi.

Jika panitia sudah terbentuk, disusun tugas, fungsi, dan tanggung jawab setiap unit sehingga lebih mudah dalam melakukan organisasi kerja. Panitia merupakan organisasi yang bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan pelaksanaan pementasan teater. Setiap anggota panitia harus mengetahui orang yang diberikan laporan jika ada permasalahan di lapangan.

Ketua panitia merupakan manajer di dalam organisasi pementasan. Ketua bertanggung jawab terhadap keberhasilan pementasan. Anggota panitia memiliki kewajiban untuk saling membantu dengan unit lain sehingga beban kerja terbagi rata.

Setelah panitia sudah terbentuk, langkah selanjutnya adalah membagi tugas masing-masing anggota panitia. Isilah tabel berikut ini dengan bantuan bapak/ibu guru pembimbing.

2. Membuat Rancangan Pentas

Pembuatan rancangan pentas harus menyesuaikan dengan kebutuhan dari naskah yang sedang digarap. Jika naskah menceritakan lingkungan di hutan, maka rancangan setting atau latar belakang panggung dapat berupa gambar hutan lengkap dengan pohon-pohon yang dibuat tiga dimensi. Perlengkapan properti atau peralatan yang mendukung suasana di atas pentas perlu dibuat seperti batu-batu, ranting, rumah kayu. Setting dan properti sebaiknya dibuat dengan kreativitas dan memanfaatkan bahan-bahan bekas. Bahan-bahan bekas dapat dibentuk menjadi benda yang mempunyai nilai keindahan.

Pengetahuan tentang tata teknik pentas diperlukan untuk mengenal dan mengetahui cara kerja yang baik dalam merancang pementasan. Pengenalan istilah tempat pemen-tasan untuk teater dan beberapa jenis arena pentas bisa memberikan gambaran untuk lebih kreatif dalam merancang pementasan.

Panggung yang dimaksud bukan hanya berupa panggung teater yang sudah resmi dibangun dalam gedung pertunjukan. Kamu bisa menggunakan ruang kelas, aula sekolah, bahkan lapangan sekolah bisa dijadikan panggung tempat pertunjukan teater. Kreativitas dan pemahamanmu tentang tata pentas bisa terwujud. Berikut ini beberapa contoh panggung dan tempat pementasan yang dapat digunakan sebagai sumber inspirasi.


3. Melakukan Latihan

Proses latihan sangat diperlukan dalam merancang pementasan teater. Tidak ada keberhasilan tanpa usaha dan kerja keras. Latihan teater biasanya dipimpin oleh pelatih teater atau koordinator latihan. Latihan yang mengarah pada pementasan biasanya dilakukan langsung oleh sutradara yang ditunjuk untuk menangani pementasan.    

Latihan Pantomim

Lakukanlah gerakan keseharian orang-orang sesuai tema tanpa meng-gunakan suara alias berpantomim.

1.            Orang-orang yang bergegas mengejar angkutan bis.

2.            Aktivitas penjual dan pembeli di pasar.

3.            Suasana para binatang di hutan.

4.            Menjelajah ruang angkasa dengan pesawat. Kamu dapat mencari aktivitas yang lain.


Kamis, 23 Juli 2020

MATERI PENGOLAHAN RUANG, WAKTU DAN TENAGA SESUAI IRINGAN TARI


PENGOLAHAN RUANG, WAKTU DAN TENAGA SESUAI IRINGAN TARI

Bentuk penyajian tari dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, dan tari berkelompok. Pengolahan pola lantai pada setiap bentuk penyajian tari tentu akan berbeda. Tari tunggal pengolahan pola lantai dilakukan secara individu, pada tari berpasangan pengolahan lantai dilakukan berdua dan pada tari kelompok dilakukan memerlukan kerja sama. Perhatikan dan amati gambar­gambar pertunjukan tari di bawah ini.


A. BERLATIH MENGGERAKKAN GERAK TARI

Ruang, waktu, dan tenaga pada gerak tari merupakan satu kesatuan utuh. Ketika seseorang melakukan gerak berarti telah membentuk ruang, memerlukan waktu serta memerlukan tenaga. Seorang penari harus mampu mengolah ruang, waktu dan tenaga sehingga gerak yang dilakukan tampak dinamis. Pengolahan unsur gerak ini pada tari tunggal berbeda dengan tari berpasangan demikian juga pada tari berkelompok. Pada tari tunggal kemampuan individu lebih menonjol, sedangkan pada tari berpasangan dibutuhkan kemampuan saling mengisi gerak dan pada tari kelompok dibutuhkan kerjasama yang baik.

 

Pengolahan ruang, waktu, dan tenaga di dalam gerak tari berkaitan dengan beberapa karakteristik. Karakteristik gerak di dalam ruang, waktu, dan tenaga antara lain;

(1) Menggunakan tubuh manusia sebagai instrumen dan gerak sebagai 

      mediumnya, 

(2) Terkait dengan ruang, tenaga, waktu, dan aliran, 

(3) Terkait dengan ritme, 

(4) Mempunyai bentuk dan gaya,

(5)   Alat komunikasi non verbal, 

(6) Mengungkapkan emosi atau perasaan dan pikiran manusia, 

(7) Terkait dengan budaya. Ketika seseorang melakukan gerak ketujuh, hal 

   tersebut muncul secara bersamaan. Inilah pentingnya mengolah gerak

  karena merupakan bahasa komunikasi nonverbal sehingga memiliki makna 

  dan menyampaikan pesan.


Perhatikan ragam gerak di bawah ini kemudian lakukan baik secara individu, berpasangan, maupun berkelompok.



Setelah melakukan gerakan berpasangan sekarang lakukan gerakan secara berkelompok. Setiap kelompok dapat berjumlah empat orang atau lebih.

Setelah kalian melakukan gerak berdasarkan pengolahan ruang, waktu, dan tenaga secara berpasangan dan kelompok tentu merasakan perbedaan. Demikian juga pada saat melakukan gerakan bebas dalam kelompok seperti dilakukan pada gerakan terakhir.



Rabu, 22 Juli 2020

MATERI SENI TARI KELAS 7


RUANG, WAKTU, DAN TENAGA PADA GERAK TARI

A. Pengertian Elemen Gerak Tari

Elemen dasar tari adalah gerak. Di dalam gerak mencakup ruang, waktu, dan tenaga.

1. Ruang
Jika kamu melakukan gerakan ditempat tanpa berdiri berarti melakukan gerak di ruang pribadi, sedangkan jika kamu bergerak berpindah tempat, maka kamu melakukan gerak di ruang umum. Gerak di dalam ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan, dan berkelompok. Gambar 5.4 menunjukkan gerak pada ruang pribadi secara berkelompok. Setiap penari melakukan gerakan yang berbeda.

2. Waktu
Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan waktu baik gerak estetis maupun gerak fungsional. Gerak fungsional seperti berjalan menuju ke sekolah tentu membutuhkan waktu. Jika jarak yang ditempuh dekat maka waktu yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan jarak jauh. Jika jarak jauh ingin
sama cepatnya dengan jarak dekat tiba di tempat, maka gerak yang dilakukan haruslah memiliki kecepatan dua atau tiga kali dari jarak dekat. Perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan dengan tempo. Jadi tempo merupakan cepat atau lambat gerak yang dilakukan. Gerak tari juga memiliki tempo. Fungsi tempo pada gerak tari untuk memberikan kesan dinamis sehingga tarian enak untuk dinikmati.

3. Tenaga
Setiap kamu melakukan gerak, tentu memerlukan tenaga. Penggunaan tenaga dalam gerak tari meliputi; 

(a) intensitas, yang berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak; 

(b) aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras; 

(c) kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga. Jika gerak yang dilakukan memiliki intensitas tinggi tentu saja memerlukan tenaga yang kuat. Sebaliknya, gerak dengan intensitas rendah memerlukan tenaga yang lemah atau sedikit. 


MATERI MUSIK ANSAMBEL KELAS 7

MATERI MUSIK ANSAMBEL

A. MUSIK ANSAMBEL

Alat musik dalam permainan musik ansambel menurut fungsinya dapat dibagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut.
1. Kelompok Alat Musik Ritmis
    Alat musik ritmis berfungsi untuk memberikan irama.
    Contoh alat musik ritmis yaitu triangle, gendang dan, ketipung.

2. Kelompok Alat Musik Melodis
    Alat musik melodis adalah alat musik yang berfungsi membawakan melodi suatu lagu. Alat musik ini        memiliki nada-nada sehingga dapat mengeluarkan rangkaian nada
    Contoh alat musik melodis yaitu rebab dan mandolin.
 
3. Kelompok Alat Musik Harmonis
    Alat musik harmonis adalah alat musik yang berfungsi sebagai pengiring dan dapat mengeluarkan             paduan nada sekaligus.
    Contoh alat musik harmonis yaitu sampek dan sasando.


B. Teknik Memainkan Alat Musik

Musik Indonesia amat beragam ada musik tradisional dan ada musik modern, antara lain dangdut dan keroncong. Masing-masing daerah juga memiliki alat musik dengan karakteristik tersendiri yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Berikut beberapa alat musik di Indonesia.

1. Angklung
Angklung adalah alat musik dari daerah Jawa Barat dan Banten. Angklung telah diakui oleh UNESCO
sebagai warisan budaya. Awalnya angklung merupakan alat musik yang digunakan untuk bunyi bunyian berkaitan tentang panen padi dan upacara lain yang juga berkenaan dengan padi. Pak Daeng
Soetisna seorang guru dari Kuningan Jawa Barat sejak tahun 1938 mengembangkan angklung. 
sebagai musik di sekolah dengan membuat laras diatonik, (Oby A.R. Wiramiharja 2010), seperti nada pada alat musik modern seperti piano, gitar, dan alat musik lainnya. Kini alat musik angklung telah menyebar luas ke luar negeri. Alat musik angklung berkat jasa Pak Daeng, dibedakan menjadi angklung pembawa melodi dan angklung pengiring. Angklung melodi terdiri dari dua tabung bambu, sedangkan angklung pengiring terdiri atas tiga atau empat tabung bambu. Angklung yang terdiri dari tiga tabung bambu adalah bentuk trinada misalnya C minor, G, dan D dim, sedangkan yang empat untuk catur nada misalkan G7 dan C7.

2. Seruling Bambu
Alat musik seruling bambu juga berkembang seperti angklung. Di Sulawesi Selatan yaitu di Toraja dan di Sulawesi Utara seruling bambu telah dipakai sebagai musik ansambel, demikian juga di Nusa Tenggara Timur. Alat musik seruling dibedakan menjadi seruling pembawa melodi dan seruling pengiring. Seruling pengiring berfungsi sebagai akor dan bas. Akor bunyi nada seruling terdiri dari tiga seruling, misalkan untuk akor C mayor berarti seruling satu bunyi nadanya c, seruling dua bunyi nadanya e, dan seruling tiga bunyi nadanya g.


3. Sasando
Alat musik sasando berasal dari abupaten Rotedau di Nusa Tenggara Timur, yang sudah sukar dijumpai. Pakaian tenun Rote dan Tiilangga topi khas Rote yang masih bisa dijumpai. Musik sasando sekarang sudah dimodifkasi sehingga dapat digunakan untuk mengiringi orang bernyanyi. Pak Jer. A. P yang tinggal di Kupang tepatnya di Liliba jalan ke arah Timor Leste, memodifkasi sasando sehingga menjadi sasando elektrik. Tanpa daun lontar suara alat musik ini sudah jelas terdengar. Alat musik sasando mempunyai wilayah nada dari nada G besar sampai dengan nada e3. Selain itu, dapat digunakan dalam 2 nada dasar mayor yaitu nada dasar C dan nada dasar G. Sasando termasuk alat musik
chordofone yaitu alat musik dengan sumber bunyi senar. Cara memainkan musik sasando dipetik, tangan kiri memainkan akor tangan kanan memainkan melodi. Urutan nada untuk tangan kiri dalam nada dasar C = do adalah do, so, so, fa, f, la, ti, do, re, mi, fa, f. Untuk melodinya dimainkan oleh tangan kanan, nadanya so, la, ti, do, re, mi, fa, so, la, mi, re, do, ti, la, so, fa, mi .

4. Calung
Masyarakat banyak yang menyamakan calung dengan angklung, karena melihat bentuknya yang hampir sama. Meskipun hampir sama, namun cara membunyikan alat musik tersebut sangat berbeda. Angklung agar keluar bunyinya hanya digoyangkan, sedangkan calung harus dengan cara memukul batang-batang bambu.

5. Kolintang
Alat musik kolintang merupakan alat musik asli daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Nama kolintang menurut masyarakat Minahasa berasal dari suaranya, tong (nada rendah), ting (nada tinggi), dan tang
(nada biasa). Dalam bahasa daerah setempat berarti, ajakan ”Mari kita lakukan Tong Ting Tang” atau Mangemo kumolintang. Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang agar mudah
dilafalkan oleh masyarakat.


C. Memainkan Alat Musik Melodis

Indonesia memiliki beragam alat musik melodis, yang dibunyikan dengan teknik pukul, tiup, maupun petik. Kamu sudah diberikan penjelasan mengenai alat musik tersebut. Kali ini kita akan berlatih memainkan alat musik rekorder. 

Teknik Bermain Rekorder 
Nah, pada pembelajaran kali ini, kita akan belajar bermain rekorder. Rekorder alat musik bukan asli bangsa kita, suara yang dihasilkan kurang bagus, terlebih jika rekorder ditiup dengan keras dan tidak beraturan. Suaranya memekakkan telinga. Telinga bisa rusak, tetapi alat ini praktis dan mempunyai nada standar, sehingga sering kali digunakan di sekolah untuk praktik musik ansambel.  


Senin, 20 Juli 2020

KONSEP DASAR BERNYANYI SATU SUARA (UNISONO) SECARA BERKELOMPOK

SUMBER GAMBAR:  https://seleb.tempo.co/read/1110397/paduan-suara-itb-gondol-delapan-gelar-kompetisi-di-italia/full&view=ok


KONSEP DASAR BERNYANYI SATU SUARA (UNISONO) SECARA BERKELOMPOK


A. Bernyanyi Secara Unisono  

Warisan budaya Indonesia beraneka ragam.Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan danwarisan budaya Indonesia. Warisan budaya Indonesia dikelompokkan menjadi warisan alam, cagar alam atau situs, dan karya tidak benda. Warisan budaya yang telah diakui dunia (UNESCO) antara lain Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Leuser di Aceh, Candi Borobudur dan Prambanan, Situs manusia purba di Sangiran, wayang kulit, keris, batik, angklung, subak di Bali, noken dari Papua, dan tari Saman dari Aceh. Bernyanyi unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan melodi suatu lagu. Partitur lagu bernyanyi unisono hanya melodi pokoknya saja. Lagu daerah yang merupakan warisan budaya dapat dinyanyikan secara unisono.


B. Teknik Vokal dan Organ Suara Manusia 

 
1. Teknik Vokal
    Pada acara pencarian bakat di televisi istilah-istilah dalam teknik vokal sering kita dengar dari
komentar dewan juri. Istilah-istilah itu antara lain: kejelasan ucapan, kebenaran pemenggalan ucapan
pada kalimat lagu (frasering), sikap dalam bernyanyi, dan kemampuan menyanyikan nada tinggi dan rendah. Berikut ini arti istilah tersebut.
a. Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
b.
Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan     sesuai dengan kaidahkaidah yang berlaku.
c. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
 

2. Teknik Pernapasan
Pernapasan dalam teknik vokal dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut.
a. Pernapasan Dada Dilakukan dengan cara mengisi udara dalam paru-paru bagian atas. Pernapasan ini     sangat pendek dan tidak cocok digunakan dalam vokal. Dalam pernapasan dada, bagian tubuh yang        mengembang adalah dada. jenis pernapasan ini biasa dipakai untuk menghasilkan nada-nada rendah.     Namun, kelemahannya sang penyanyi akan mudah kehabisan napas sehingga kurang baik dipakai         ketika bernyanyi.
 
b. Pernapasan Perut Dilakukan dengan cara membuat perut berongga besar sehingga udara luar dapat        masuk. Pernapasan ini kurang efektif untuk vokal karena udara dengan cepat dapat keluar sehingga        paru-paru menjadi lemah dan cepat letih. Dalam pernapasan perut, bagian tubuh yang mengembang     adalah perut. Jenis pernapasan ini dapat menghasilkan suara sangat keras. Namun, perna asan perut        tidak begitu baik digunakan dalam bernyanyi.
c. Pernapasan Diafragma
    Saat diafragma menegang atau lurus rongga dada dan rongga perut menjadi longgar dan volume           menjadi bertambah. Volume yang bertambah ini mengakibatkan tekanan berkurang sehingga udara        dari luar dapat masuk ke paru-paru dan napas yang dikeluarkan dapat diatur secara sadar oleh                 diafragma dan otot-otot bagian samping kiri. Pernapasan ini paling cocok untuk bernyanyi karena         dapat mengambil napas sebanyakbanyaknya dan mengeluarkan secara perlahan-lahan dan teratur.         Dalam pernapasan diafragma udara ditarik sedalam mungkin dan disimpan dalam diafragma.                 Kemudian, udara dikeluarkan secara perlahan sewaktu bernyanyi. Pernapasan ini memungkinkan kita     menghasilkan suara murni dengan napas yang panjang.
 
C. Berlatih Vokal
    Latihan vokal dapat dilakukan sambil menyanyi, yaitu dengan melakukan eksplorasi lagu model            (lagu yang sudah dikenal dan digunakan untuk mengenal konsep elemen musik). Lagu model                 tersebut dinyanyikan dengan cara nada dasar secara berturut-turut naik dan turun. 
 
  


Minggu, 19 Juli 2020

PROSEDUR PEMBUATAN BATIK

PROSEDUR PEMBUATAN BATIK

Batik merupakan karya seni yang memiliki nilai seni tinggi, yang sudah menjadi bagian dari kebudayaan dan kebanggaan Indonesia. Karena batik mndapatkan pengakuan dari Unesco sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi ( Masterpieces Of The Oral And Intangible Heritage Of Humanity ) dan terdapat sertifi kat untuk Best Practice Diklat Warisan Batik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009, dan sejak itulah tanggal 2 Oktober di tetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Meskipun batik peninggalan dari jaman dulu, namun seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi batik makin dicintai rakyat Indonesia. Hal ini dapat dilihat semakin banyaknya orang menggunakan batik baik di acara resmi, pernikahan, seragam kantor, busaha harian, bahkan sebagai hiasan yang dipajang.

Beragamnya budaya di Indonesia menghasilkan keragaman motif ragam hias, begitu juga dengan
batik. Namun demikian proses pembuatan batik di berbagai daerah memiliki teknik yang sama.
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan ketika akan membuat batik seperti sebagai berikut :

Prosedur Pembuatan Batik

1. Siapkan alat dan bahan untuk membatik seperti: kain mori sesuai kebutuhan yang telah diketel (proses menghilangkan kanji pada kain dengan cara diuleni dalam larutan minyak kacang) dan canting.


2. Gambar desain di atas kain mori sesuai dengan pola yang diinginkan. Dalam istilah perbatikan tahap ini sering disebut Nglengreng.

3. Panaskan lilin/malam diatas wajan hingga mencair sempurna. Suhu maksimal lilin/ malem sekitar 80 derajat Celcius. Jadi, harus berhati-hati saat menggunakannya.


4. Posisi duduk saat membatik. Duduklah dengan posisi tungku/ kompor batik berada di sebelah kanan (kecuali kidal, tungku/ kompor ada di sebelah kiri) untuk memudahkan mengambil malem dan menggoreskannya ke atas kain mori.

5. Celupkan canting ke dalam wajan yang terisi oleh malem selama sekitar 3 detik sebagai
pengesuaian suhu pada canting.

6. Mulailah menggoreskan canting ke atas kain yang telah dilengreng (dipola) dengan menggoreskannya dari kiri ke kanan sama halnya dengan menulis latin. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan goresan yang baik dan halus.

7. Isilah bagian pola yang kosong dengan ornamen-ornamen seperti garisgaris arsiran maupun titik-titik. Misalnya pada gambar daun mestinya memiliki tulang daun, maka daun tersebut akan diisi garis sesuai dengan kebutuhan. Tahap ini biasa disebut dengan istilah Isen-isen.

8. Tahap nembok artinya mengeblok bagian kain yang tidak ingin terkena warna. Namun, tahap ini dilakukan apabila dibutuhkan warna awalnya.

9. Tahap pencelupan warna. Biasanya menggunakan pewarna sintesis
napthol dan indigosol. diperlukan beberapa kali celupan untuk memunculkan warnanya.

10. Tiriskan kain yang telah dicelup dan diamkan agar warnanya dapat meresap dengan maksimal pada serat kain.

11. Rebus kain dalam air mendidih 100 derajat Celcius untuk melirihkan lilin/ malem yang menempel pada kain untuk memunculkan motif yang telah didisain. tahap merebus ini disebut
nglorod.

12. Cuci kain batik dengan air bersih untuk menghilangkan sisasisa lilin/ malem yang masih menempel. Kemudian, jemurlah dengan angin-angin dan hindari terkena panas sinar matahari langsung.


TEKNIK MENGGAMBAR RAGAM HIAS PADA BAHAN BUATAN

TEKNIK MENGGAMBAR RAGAM HIAS PADA BAHAN BUATAN

Teknik menggambar ragam hias pada bahan buatan adalah cara menerapkan ragam hias pada bahan buatan. Teknik menggambar ragam hias pada bahan buatan ada beberapa jenis, tergantung dari bahan dan alat yang digunakan. Ada beberapa teknik menggambar ragam hias pada bahan buatan yaitu :

1. Teknik tenun
Merupakan teknik pembuatan ragam hias pada bahan buatan tekstil dengan menggabungkan benang melintang dan memanjang atau bersilangnya benang lungsi. Dimana benang yang ditenun sebelumnya sudah diberikan warna, yang kemudian di tenun sesuai pola ragam hiasnya dengan menggunakan alat tenun manual atau mesin. Di Indonesia ragam hias yang terkenal dengan menggunaan teknik tenun yaitu di Sumatera dan Kalimantan.

2. Teknik sulam
Sulam merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk membuat ragam hias pada bahan buatan tekstil. Teknik sulam ini menggunakan alat jarum, dan benang yang berwarna dimasukkan dalam lobang jarum yang kemudian baru disulamkan pada kain yang sudah ada gambar pola ragam hias. Cara menyulam pada bahan buatan tekstil dapat dilakukan dengan tusuk jelujur atau dengan tusuk silang, atau dengan tusuk keduanya.

3. Teknik bordir
Teknik bordir pada dasarnya sama dengan teknik sulam, yang membedakan adalah teknik bordir menggunakan mesin jahit bahkan sekarang dapat dilakukan dengan menggunakan komputer.

4. Teknik cetak
Teknik cetak dalam membuat ragam hias dapat diterapkan untuk bahan buatan tekstil, kaca, logam, kayu, keramik dan plastik. Yang dimaksudkan teknik cetak adalah membuat ragam hias dengan alat cetakan. Teknik cetak yang biasa dilakukan untuk membuat ragam hias pada bahan buatan yaitu teknik cetak saring atau biasa disebut sablon. Cetak saring ini menggunakan screenprinting yang sudah ada gambar motifnya, cat dituang di atasnya dan siap untuk mencetakkan di atas bahan buatan. Cara yang lebih mudah menggunakan karton yang sudah dilobangi sesuai motif, tempelkan pada bahan buatan, berikan warna dengan menutup lubang tersebut dengan cat warna.


5. Teknik lukis
Untuk membuat ragam hias dengan teknik lukis dapat dilakukan pada bahan buatan tekstil, kayu, kaca, logam, plastik, dan keramik. Teknik lukis ini sangat mudah dilakukan dan sederhana, yaitu dengan langsung menggambarkan motif ragam hias ke bahan buatan. Alat yang digunakan adalah kuas, palet, dan cat warna.


6. Teknik batik
Pembuatan ragam hias dengan teknik batik hanya dapat dilakukan pada bahan buatan tekstil. Teknik batik dikatakan juga sebagai teknik tutup celup, maksudnya adalah proses pembuatannya dengan menutup permukaan kain sesuai gambar ragam hiasnya menggunakan lilin malam dengan bantuan alat canting. Kemudian dicelupkan pada pewarna tekstil sampai kain terendam, selanjutnya adalah proses penglepasan lilin sampai bersih sehingga akan terbentuk motif yang dikehendaki.



  

MENGGAMBAR RAGAM HIAS

MENGGAMBAR RAGAM HIAS

1.  Pengertian Ragam Hias

Ragam hias atau ornamen merupakan  bentuk karya seni  rupa  yang  sudah  berkembang sejak zaman prasejarah. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak ragam . Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan alam, flora dan fauna, sertabudaya masing-masing  daerah. Keinginan untuk menghias  merupakan  naluri atau insting manusia. Selain itu, pembuatan ragam hias juga didasarkan atas kebutuhan masyarakatbaik yang bersifat praktis maupun yang terkait dengan kepercayaan atau agama.

2.  Motif Ragam Hias

Ragam hias merupakan  karya seniyang diambil dari bentuk-bentuk flora(vegetal), fauna (animal), figural (manusia),dan bentuk  geometris

a.       Ragam Hias Flora

Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai  hampir di seluruh pulau di Indonesia.

b.      Ragam Hias Fauna (Animal)

Bentuk motif animal dapat dibuat  berdasarkan berbagai jenis binatang, misalnya burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam.

c.      Ragam Hias Geometris

Ragam hias geometris merupakan  motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

d.      Ragam Hias Figuratif

Bentuk ragam hias figuratif berupa objekmanusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk.

3.  Pola Ragam Hias

Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau susunan yang diulang-ulang.

4. Teknik Menggambar Ragam Hias

Gambar ragam hias sangat bervariatif, ada yang  diambildari flora, fauna, manusia,dan bentuk-bentuk geometris. Bentuk gambar  ragam  hias, dapat berupa pengulangan maupun sulur-suluran.

1)      Perhatikan  pola  bentuk  ragam  hias  yang akan digambar.

2)      Persiapkan alat dan media gambar.

3)      Tentukan ukuran  pola  gambar  yang  akan dibuat.

4)      Buat sketsa di salah satu kotak/bidang yang telah dibuat sebelumnya.

5)      Buat bentuk yang sama (bisa dijiplak) pada bidang yang lain.

6)      Mewarnai gambar

 

5.   Mengenal Tokoh Seni Rupa

Pelukis besar kelahiran Kisaran, Sumatra Utara, 14 Desember 1913, ini sangat menguasai teknik melukis dengan hasil

lukisan yang berbobot. Dia guru bagi beberapa pelukis Indonesia. Selain itu, dia mempunyai pengetahuan luas tentang senirupa. Dia kritikus seni rupa pertama di Indonesia.

6.  Rangkuman

     Menggambar ragam hias memiliki pola bentuk gambar  yang teratur dan pola gambar yang tidak teratur.

7. Pola gambar teratur memiliki ukuran pola yang sama. Beberapa daerah  di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan,  Sulawesi, Bali,Madura, dan  Papua  memiliki pola ragam hias menggunakan pola yang teratur. Pada pola ragam hias yang tidak teratur,ragam hias dibuat  lebih ekspresif dan dinamis.Menggambar ragam hias bagi sebagian masyarakat Indonesia bertujuan sebagai penghormatan kepada roh nenek moyang atau mencari keselamatan hidup misalnya pada gambar  ragam hias bentuk  manusia. Menggambar ragam hias bentuk manusia dapat diberi warna hijau, biru, dan dibuat secara utuh atau diambil bagian tubuh  tertentu saja seperti bagian muka.Gambar ragam hias dapat dibuat dengan cara disederhanakan atau dilebih-lebihkan. Gambar ragam hias dapat dijumpai pada pinggiran rumah adat daerah, kain batik, atau benda-benda kerajinan lainnya.  Warna yang digunakan biasanya memiliki ciri khas dan memiliki makna simbolik.Prosedur yang harus dilakukan dalam menggambar ragam hias adalah gambar harus mengikuti bentuk pola gambar   ragam hias yang ada seperti  pola gambar  ragam  hias yang beraturan atau tidak beraturan. Menggambar ragam hias juga harus memperhatikan komposisi, proporsi, keseimbangan, dan harmonisasi.


ANEKA RAGAM HIAS PADA BERBAGAI BAHAN BUATAN

ANEKA RAGAM HIAS PADA BERBAGAI BAHAN BUATAN

Kalian tentu masih ingat bahwa ragam hias Nusantara memiliki keragaman dan muatan nilai
tradisi sesuai dengan karakter daerah masing-masing yang tersebar diseluruh penjuru tanah air.
Meskipun berbeda tetap memiliki persamaan dalam bentuk dasar motif hiasnya, pola susunan,
pewarnaan, bahkan nilai simbolisnya. Motif ragam hias yang biasa digunakan untuk menghias
adalah motif fl ora (tumbuhan), fauna (hewan), fi guratif (manusia), dan bentuk geometris.


Jenis Dan Sifat Bahan Buatan
Pengertian bahan buatan adalah bahan yang dibuat oleh manusia, baik secara manual ataupun
masinal. Bahan buatan yang dapat digunakan untuk membuat karya seni dan ragam hias ada
beberapa jenis yaitu :

1. Tekstil.
Bahan buatan tekstil merupakan bahan yang terbuat dari serat dan diolah menjadi benang,
dengan proses penenunan benang diolah menjadi kain. Serat dan proses pembuatan
kain akan berpengaruh pada karakterstik dan sifat bahan tektil. Bahan buatan tekstil yang
digunakan untuk membuat ragam hias atau batik berasal dari serat tumbuh-tumbuhan, yang
memiliki sifat kuat, tahan cuci, tahan panas, dan mudah menyerap keringat. Seperti blaco,
mori, katun, drill, tetra, sanforis. Karya seni yang banyak menggunakan bahan buatan tekstil
adalah batik. Baik sebagai hiasan rumah ataupun dibuat sebagai busana. Bahkan batik
sebagai ragam hias tekstil sudah dicanangkan sebagai warisan budaya oleh Unesco.

2. Logam
Logam merupakan unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Logam memiliki sifat keras, kuat, tidak lentur, dapat dibentuk, tidak menyerap air, tidak mudah terbakar. Yang termasuk dalam bahan buatan logam adalah emas, perak, perunggu, aluminium, besi, dan kuningan. Dalam karya seni bahan buatan logam lebih dibuat sebagai perhiasan atau aksesoris dan benda hias seperti cincin, gelang, liontin, bros, hiasan dinding dan
sebagainya. Bahan buatan logam juga dijadikan sebagai benda fungsional seperti baki, gelas, teko. Karya seni dengan bahan buatan logam banyak dijumpai di Kalimantan Selatan maupun Jawa. Kerajinan perak terdapat di daerah Yogyakarta, Sumatra Barat, dan Bali.

3. Kaca
Kaca merupakan bahan buatan yang terbuat dari campuran bahan kimia seperti silika, abu soda, dan batu kapur. Kaca memiliki sifat padat, kuat, tembus pandang, tahan panas, mudah dibentuk dan
dipanaskan, tidak menyerap air. Kaca biasanya digunakan untuk keperluan rumah tangga atau dijadikan perabotan rumah tangga seperti cermin, gelas, teko, mangkok, vas bunga dan sebagainya. Bahkan dijadikan komponen dalam rumah seperti jendela dan pintu. Dalam perkembangannya kaca dapat dijadikan sebagai media untuk karya seni dua dimensi dan tiga dimensi. Karya seni kaca dua dimensi
seperti lukis kaca, yang banyak dijumpai di daerah cirebon jawa barat. Bahkan sekarang banyak kita jumpai jendela atau pintu rumah kaca yang ada sentuhan seninya seperti seni kaca patri dan seni kaca gafir.

4. Kayu
Bahan buatan kayu merupakan bahan buatan yang berasal dari tumbuhan, dan memiliki sifat keras, kuat, tidak tahan terhadap air dan api, mudah dibentuk. Kayu lebih banyak digunakan sebagai bahan pembuatan perabotan rumah tangga, membuat rumah, dan untuk membuat karya seni. karya seni dengan bahan buatan kayu dapat berupa ukiran atau lukisan kayu. Contoh kayu yang digunakan untuk karya seni adalah kayu mahoni, jati, pinus, dan kayu olahan seperti triplek. Bahan buatan kayu dalam karya seni banyak dijumpai pada karya seni ukiran. Di Indonesia ada beberapa daerah yang terkenal dengan seni ukiran yaitu Jepara Jawa Tengah, Dayak Kalimantan Barat, Toraja Sulawesi, dan Suku Asmat Papua.

5. Keramik
Keramik merupakan benda pecah belah yang terbentuk dari tanah liat dan telah mengalami proses pembakaran. Tanah liat memiliki sifat yang elastis sehingga mudah untuk dibentuk, yang kemudian dibakar pada suhu yang ditentukan sehingga akan menjadi keras, padat, mudah pecah, dan kedap air. Keamik dengan bakaran rendah disebut sebagai gerabah, seperti kendi, periuk, belanga, tempayan. 

6. Plastik.
Plastik merupakan hasil dari pengolahan minyak mentah, yang memilii sifat tidak tembus air, mudah dibentuk dan dicetak, ringan, tidak mudah dicat, mudah terbakar, lentur, tembus pandang.


JENIS DAN BAHAN PEWARNA
Pewarnaan yang digunakan untuk bahan buatan tekstil terdiri dari dua jenis yaitu perwarna alami
dan pewarna buatan. Pewarna alami diperoleh dari tumbuhan-tumbuhan seperti kunyit untuk
warna kuning, pohon mengkudu untuk warna merah tua, daun nila untuk warna biru tua, daun
jati muda untuk warna merah, daun jarak untuk warna hijau, indigo dicampur soga untuk warna
hitam. Sedangkan pewarna buatan merupakan pewarna sintetis antara lain napthol, indigosol,
dan rapid.

1. Napthol merupakan zat pewarna yang tdak dapat larut dalam air. Untuk melarutkan
menggunakan zat kostik soda. Proses pencelupan dengan menggunakan napthol dilakukan
dua kali yaitu pertama pencelupan dengan napthol warna belum muncul, proses pencelupan
kedua untuk memunculkan warna yaitu dengan larutan garam diazodium. Penggunaan
naptho ini untuk menghasilkan warna-warna yang tua dan dop, dan hanya dengan
pencelupan.

2. Indigosol salah satu zat yang memiliki ketahanan luntur yang baik, berwarna rata dan cerah.
Zat pewarna ini dapat dipakai secara pencelupan dan coletan. Warna yang ditimbulkan dari
zat warna indigosol ini adalah cenderung menghasilkan warna lembut/pastel.

3. Rapid adalah naphtol yang telah dicampur dengan garam diazodium dalam bentuk yang
tidak dapat bergabung (koppelen). Untuk membangkitkan warna difixasi dengan asam sulfat
atau asam cuka. Dalam pewarnaan batik, zat warna rapid hanya dipakai untuk pewarnaan
secara coletan.


Proses pewarnaan pada bahan buatan tekstil dapat dilakukan dengan pengecapan atau printing,
colekan, celupan, dan kuasan. Pewarnaan untuk bahan buatan kayu, kaca, plastik, dan logam dapat menggunakan cat minyak yang dikuaskan pada motif ragam hiasnya. Sedangkan untuk pewarnaan pada bahan buatan keramik atau gerabah dapat menggunakan cat air.
  


Jumat, 17 Juli 2020

MENGGAMBAR FLORA,FAUNA,DAN BENDA BENDA ALAM

MENGGAMBAR FLORA,FAUNA,DAN BENDA BENDA ALAM
 

1.  Pengertian Menggambar
Gambar merupakan bahasa yang universal dan dikenal jauh sebelum manusia mengenal tulisan.

2. Objek Menggambar
Menggambar tidak hanya mengandalkan imajinasi tetapi terkadang  memerlukan objek. Alam semesta merupakan objek yang tidak akan pernah habis untuk digambar

3. Komposisi
Komposisi dalam menggambar dapat dibedakan dua jenis yaitu simetris dan  asimetris. Komposisi simetris menunjukkan  bahwa  objek di bagian  kanan  sama atau mirip dengan objek di bagian kiri bidang gambar.

4. Teknik Menggambar
Proses menggambar sebenarnya dapat kamu    mulai dengan cara yang sangat sederhana dan mudah  dilakukan.
1) Mengetahui bentuk dasar dari objek yang akan digambar
2) Mengetahui  bagian-bagian dari objek gambar
3) Menyusun atau menyambung bagian per  bagian  menjadi gambar  yang utuh
4) Memberikan  dimensi gelap terang baik hitam putih atau berwarna
5) Memberi kesan untuk latar belakang
a. Teknik Menggambar Flora
Menggambarflora(tumbuhtumbuhan)dapatmemberikanpemahamantentangkeanekaragaman,keindahan,  dan keunikan objek flora yang ada di lingkungan sekitar
b.Teknik Menggambar Fauna
Fauna (hewan) memiliki jenis yang berbeda-beda, ada yang berkaki empat, seperti sapi, kambing, berkaki dua seperti ayam, bebek. Ada hewan yang hidup di air dan di darat.
c. Teknik Menggambar Alam Benda
Menggambar alam benda disebut juga menggambar bentuk. Alam benda dapat terdiri atas benda buatan manusia dan benda yang sudah terbentuk dari alam.

5.  Alat dan Media Gambar
Sebagai sarana belajar menggambar, alat dan media memiliki banyak variasi dan macamnya. Kamu bisa menggunakan pensil dengan bahan grafit, pensil warna, bolpoin, dan krayon.
a.  Pensil
Pensil dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pensil dengan tanda “H” dan “B”. Pensil H
memiliki sifat keras dan cocok  digunakan untuk membuat garis yang tipis
b.  Pensil Warna
Pensil warna memiliki variasi warna yang cukup banyak dapat menghasilkan warna yang lembut.
c.  Krayon
Bentuk krayon ada dua  jenis yaitu dalam bentuk pensil dan batangan. Kedua jenis bentuk  krayon ada yang berbahan lunak dan keras
d.  Bolpoin
Selain digunakan untuk menulis bolpoin  juga dapat digunakan untuk menggambar
e.   Kertas Gambar
Menggambar pada dasarnya membutuhkan kertas yang berwarna netral (putih, abu-abu, atau coklat) dan dapat menyerap atau mengikat bahan pewarna
6. . Rangkuman
     Kegiatan menggambar merupakan induk atau dasar dari karya seni rupa.Menggambar merupakan aktivitas mental dan fisik yangdituangkan dalam bentuk goresan tangan,  menggunakan media dua dan tiga dimensi. Menggambar menggunakan  imajinasi dan  perasaan  melalup alat gambar  seperti  pensil, bolpoin,  krayon, dan  alat  lain yang  dapat digunakan  untuk menulis.Objek menggambar dapat berbentuk flora (tumbuhan), fauna(hewan), dan alam benda, baik benda buatan manusia  atau benda yang berasal dari alam. Menggambar sebaiknya dimulai dari mengamati objek yang akan digambar, mengatur komposisi gambar, sampai dengan mewarnai hasil gambar.Prosedur  yang  harus  dilakukan  dalam  menggambar harus mengikuti kaidah seni rupa yang lugas, imajinatif, kreatif, dan menyenangkan dengan memperhatikan unsur-unsur seni rupa seperti titik, garis, warna, dan bidang. Selain itu menggambar juga harus memperhatikan prinsip-prinsip seni rupa seperti  proporsi,  komposisi, keseimbangan, tekstur, dan gelap terang.

ANEKA RAGAM HIAS PADA BERBAGAI BAHAN BUATAN

ANEKA RAGAM HIAS PADA BERBAGAI BAHAN BUATAN Kalian tentu masih ingat bahwa ragam hias Nusantara memiliki keragaman dan muatan nilai tradisi ...